Asmaul Husna

Belajar Dari Masa Kecil Albert Einstein

Minggu, 21 Februari 2010

Para orang tua dan guru yang berbahagia, Siapa yang tidak kenal Albert Einstain...sang jenius fisika penggagas terori relativitas, Mungkin sebagian besar kita semua belum mengetahui seperti apa Einstain kecil, dan seperti apa pada saat ia bersekolah, semoga dengan sedikit mengtahi masa kesilnya kita bisa mendapatkan pelajaran daripadanya.

Einstein seperti juga anak-anak lainnya adalah anak yang pada masa kecilnya biasa-biasa saja bahkan cerderung sebagai anak yang bermasalah dengan sekolah. Einstein adalah anak yang suka membangkang waktu bersekolah dia sering tidak mau mengikuti perintah gurunya malainkan hanya mau mengerjakan apa yang ia sukai yakni yang berhubungan dengan musik, membaca buku-buku sains, dan berlayar.

Einstain kecil tidak mau belajar apa bila ia tidak suka pelajarannya oleh karena itu ia sering bolos pada saat pelajaran bahasa, sastra dan menggambar. Ia membolos untuk melakukan aktivitas yang disukainya tadi. Sehingga pada akhirnya Einstein tidak berhasil lulus SMP, melainkan hanya mendapat keterangan pernah bersekolah SMP dari sekolahnya.

Berbekal surat keterangan tersebut ia nekad berusaha melamar di SMA, sebagian besar sekolah SMA yang didatanginya menolak, namun Einstein dan orang tuanya tidak pernah patah semangat untuk terus mencoba hingga akhirnya ada sekolah SMA yang menerimanya.

Setelah SMA kelakuannya masih sama saja tidak pernah berubah, ia hanya suka pelajaran Matematika dan Fisika saja, jadi Einstain masih sering membolos di pelajaran-pelajaran yang tidak dia sukai, sampai akhirnya ia kembali dinyatakan sebagai anak yang tidak tamat SMA. dan untuk kedua kalinya ia di nyatakan gagal lagi disekolah.

Namun hebatnya orang tua Einstein; tetap mendukung anaknya untuk terus berusaha melanjutkan sekolahnya; bahkan ia ikut membantu dengan berbagai hal agar anaknya bisa terus bersekolah.

Meskipun Einstein tahu ia tidak belum tamat SMA dan tidak punya pernah punya ijazah; ia tetap berani melamar ke perguruan tinggi; Nekad benar ya.... tapi kalau bukan nekad dan keras kepala bukan Einstein namanya.

Tahun 1895 ia melamar di Politeknik Federal, di Zurich Swiss tapi sayang ia gagal di ujian masuk dan menurut sekolah tsb, usianya pun masih terlalu muda. Lalu dia diminta menamatkan SMAnya terlebih dahulu, baru setelah itu ia melamar lagi dan akhirnya di terima sebagai mahasiswa di Politeknik Federal, Swiss.

Tahukah Einstain pada waktu ia ditanya Izajahnya, ia dengan tegas mengatakan bahwa saya tidak pernah punya Izajah tapi kemampuan saya boleh di uji, ya terutama di bidang Matematika dan Fisika. Saat itu kedua pelajaran itu memang sangat di perhitungkan

Kemudian setelah lulus Einstein kembali ke negara asalnya Jerman, dan setelah kembali ke sana ia banyak mengkritik sistem pendidikan di Jerman yang menurutnya banyak menghambat potensi unggul yang dimiliki oleh seorang anak. Ia juga banyak berseberangan dengan Otoritas Akademik di Jerman. Sehingga pada akhirnya dia memilih untuk tidak mau menjadi warga negara Jerman. Peristiwa ini terjadi pada saat Einstain berusia 20tahun.

Setelah itu Enstain mencari negara netral yang memberikan kebebasan warga negaranya untuk berekspresi, akhirnya pilihannya jatuh pada Negara Swiss. Akan tetapi karena pada perang dunia kedua dia merasa terdesak oleh Nazi di Swiss, dia juga mengajukan kewarganegaraan AS. Hingga akhir hayatnya dia memiliki 2 kewarganegaraan yakni Swiss dan AS.

Kalo kita perhatikan ciri-ciri Eistein ini mirip sekali dengan anak-anak yang cenderung dominan otak kanannya. Pertama Dia tahu apa yang dia mau dan dia juga tahu apa yang dia tidak mau. Yang kedua dia hanya mau mengerjakan apa yang dia mau, dan jika dipaksa dia cenderung akan melawan atau menghindar. Dan yang ketiga dia sangat fokus untuk bisa mencapai apa yang dia mau hingga akhirnya ia menjadi Ilmuwan besar dunia di abad 20.

Apa kira-kira Hikmah dari kisah ini.....mungkin beberap diantarnya adalah;

Yang pertama; Penting bagi kita semua orang tua dan guru untuk belajar memahami potensi unggul yang dimiliki oleh masing-masing anak. Yang kedua adalah; Kita tidak bisa lagi memaksaakan anak untuk bisa disemua bidang matapelajaran, dan melupakan kemampuan unggulnya. Dan yang ketiga adalah; Anak yang gagal di ujian bukan berarti dia gagal di kehidupan. karena bisa jadi justru soal-soal ujiannyalah yang keliru untuk menilai potensi unggul anak-anak kita.

Silahkan anda temukan sendiri apa bila masih ada hikmah lain dibalik kisah ini.

Temuan yang Mengubah Peradaban

Rabu, 03 Februari 2010
Dapat dikatakan bahwa fisika memegang peran penting dalam kehidupan manusia modern. Perkembangan tiga industri penting saat ini: teknologi informasi, energi, bahkan juga bioteknologi didukung oleh kemajuan bidang fisika.

Salah satu fisikawan yang punya andil mengubah peradaban manusia selama 300 tahun terakhir adalah Isaac Newton (1642-1727). Hukum-hukum Newton melandasi pembuatan berbagai alat bantu sederhana sampai yang canggih. Tahun 1765 James Watt menemukan mesin uap. Temuan yang mengawali revolusi industri ini membuka peluang aplikasi prinsip-prinsip mekanik Newton secara spektakuler.

Pada tahun 1864 James Maxwell mencetuskan persamaan gelombang elektromagnetik. Empat buah persamaan Maxwell yang kompak itu memadukan seluruh fenomena listrik dan magnet, baik statis maupun dinamis. Ini menjadi landasan pemahaman mengenai gelombang elektromagnet modern yang salah satu aplikasinya adalah komunikasi jarak jauh tanpa kabel.

Albert Einstein yang menyumbang teori relativitas, memberi landasan pengembangan teori mekanika kuantum. Energi nuklir-baik yang dimanfaatkan jadi bom maupun listrik-yang kini banyak dimanfaatkan itu, berkembang karena adanya mekanika kuantum. Penemuan sinar laserpun, diinspirasikan oleh pemahaman sifat-sifat materi yang diturunkan dari persamaan-persamaan teori kuantum.

Laju modernisasi semakin cepat ketika kelompok peneliti di Bell Laboratories (1947) menemukan semikonduktor yang dilanjutkan dengan pengembangan (integrated circuit) IC. Dengan IC ribuan komponen elektronik seperti dioda dan transistor bisa dipaketkan dalam suatu tempat yang kecil sekali sampai ada yang bisa diselipkan di gigi. Komputer yang tadinya berbobot puluhan ton menjadi sangat ringan hanya beberapa kilogram. IC kecil itu pula kunci pengembangan pesawat telepon, radio, televisi digital, kulkas, mesin ATM, microwave, dan mobil.
Dengan penemuan riset serat optik memungkinkan industri komunikasi yang bernilai miliaran dollar AS semakin berkembang, mempekerjakan jutaan orang, dan memudahkan kehidupan manusia modern karena kendala jarak dan waktu menjadi semakin tidak signifikan.

Teknologi informasi juga berkembang pesat gara-gara para ahli fisika partikel di CERN (1989) menemukan world wide web (www). Maka berkembanglah industri Internet yang luar biasa. Internet menjadi seperti perpustakaan raksasa yang selalu diperbarui dan bisa diakses kapan pun, di mana pun, dan oleh siapa pun.
Di luar industrialisasi, komunikasi, dan energi, temuan fisika juga mewarnai berbagai aspek kehidupan. Sebut saja polimer, material bermolekul panjang yang kini menggantikan baja sebagai kerangka mobil dalam industri otomotif. Polimer jenis lain dimanfaatkan dunia kedokteran sebagai bahan pengganti tulang, katub jantung, maupun kulit buatan.

Fisika pula yang berjasa menemukan material komposit (campuran grafit-epoksi) yang ringan, tidak mudah rusak dan anti-air seperti serat kaca. Raket para petenis dunia banyak terbuat dari bahan ini, selain juga berbagai peralatan musik.

Kini dengan pengembangan nano teknologi, diperoleh bahan-bahan yang anti gores dan memiliki kekuatan ribuan kali , perkakas yang memiliki kekuatan sampai ribuan kali dibandingkan dengan perkakas biasa. Bahkan dengan polesan nano teknologi dapat dihasilkan pakaian yang tidak mudah kotor dan cat yang mudah dibersihkan dari kotoran serta bola tenis yang memiliki kekuatan ribuan kali tanpa mengurangi kelenturannya .
Karena itu, munculnya para pencinta fisika nan cemerlang dari berbagai pelosok Tanah Air, patut disambut gembira. Siapa tahu, di tangan merekalah kemajuan bangsa ini dipertaruhkan.
Pesan kesalahan yang menunjukkan nomor kode kesalahan yang langsung terlihat pada saat anda membuka situs web pada umumnya menunjukkan penyebab terjadinya masalah tersebut. Berikut ini adalah penjelasan dan gambaran umum sehingga anda dapat melakukan langkah-langkah penanggulangan sebagaimana mestinya.

HTTP Error 503 – Service Unavailable

Pesan kesalahan ini mengisyaratkan bahwa server web tempat situs anda berada saat ini tidak dapat menangani permintaan HTTP dari browser karena proses di server telah melebihi batas kapasitas yang ditentukan (atau sedang kelebihan beban).

HTTP Error 500 – Internal Server Error

Untuk pesan kesalahan ini, disarankan agar anda memeriksa pesan yang tertera pada file error_log yang terdapat dalam folder logs yang dikhususkan bagi account hosting. Di dalam file errorl_log yang tersedia anda akan melihat urutan informasi lengkap mengenai kesalahan yang terjadi termasuk tanggal dan waktu terjadinya kesalahan, penjelasan kesalahan, dan informasi yang menjelaskan file mana atau folder mana yang menyebabkan error.

Dibawah ini tersedia beberapa contoh pesan kesalahan yang umum dan bagaimana menemukan petunjuk penyebab kesalahan dari pesan-pesan yang berhasil diperoleh:

* [2007-12-19 01:43:32]: error: directory is writable by others: (/home/nama_user/htdocs/) Kesalahan ini menyebutkan bahwa folder htdocs dibawah folder nama_user saat ini dapat ditulis maupun dihapus oleh siapa saja (permission 777). Cara memperbaikinya adalah dengan mengubah status permission directory yang disebutkan dalam pesan kesalahan diatas (yakni directory htdocs milik pengguna nama_user). Anda dapat mengubah permission folder diatas menggunakan program FTP atau lewat cPanel control panel > File Manager. Permission yang tepat untuk folder adalah 755 (atau sama dengan permission owner = read, write, execute; permission group = read, execute; dan permission others = read, execute).
* [2007-12-19 01:43:32]: error: file has no execute permission: (/home/nama_user/htdocs/) Sama seperti sebelumnya, cara termudah untuk memperbaiki kesalahan diatas adalah dengan mengubah permission folder diatas dengan menggunakan program FTP. Permission yang tepat adalah 775.
* [2007-12-19 01:43:32][client 127.0.0.50] (13) Permission denied: /home/nama_user/htdocs/ unable to check htaccess file, ensur it is readable Pesan kesalahan ini berhubungan dengan file .htaccess yang terdapat pada folder htdocs. Cara memperbaiki kesalahan ini adalah dengan mengubah permission folder htdocs maupun file .htaccess menjadi 755.

HTTP Error 403 Forbidden

Untuk kesalahan ini disarankan agar anda memeriksa pesan-pesan yang tertera pada error_log yang terdapat dalam folder logs. Dibawah ini ada beberapa contoh pesan kesalahan yang umum yang menyebabkan tampilnya kesalahan diatas dilayar browser dan bagaimana menemukan petunjuk penyebab kesalahan.

* [Wed Dec 19 02:13:24 2007] [error] [client 127.0.0.76] Directory indec forbidden by rule: /home/nama_user/htdocs/ Pesan kesalahan ini muncul ketika pengunjung mencoba membuka situs anda namun file index yang semestinya ada didalam folder htdocs ternyata tidak ada. Pada saat yang sama server web anda ternyata disetting dengan parameter “Indexes” tidak beroperasi. Jika anda tidak ingin meletakkan file index apapun didalam folder DocumentRoot namun anda ingin menampilkan daftar file yang ada didalam folder tersebut , buatlah file .htaccess didalam folder htdocs yang isinya sebagai berikut:

Options +Indexes

Pada umumnya, perusahaan web hosting tidak membolehkan anda untuk mengupload file .htaccess keserverr melalui FTP. Trik termudah dengan mengupload file htaccess terlebih dahulu (tanpa tanda titik) keserver, lalu mengubah nama file htaccess tersebut ke .htaccess melalui program FTP.

HTTP Error 404 – Not Found

Ada dua penyebab munculnya pesan kesalahan ini, yaitu:

* Halaman yang ingin anda buka tidak ada ditempatnya atau belum anda upload. Kami menyarankan agar anda memeriksa apakan link yang tertera dalam situs web sudah tepat, dan halaman yang dituju oleh link tersebut telah berada di loksi semestinya.
* Adanya kesalaha dalam fungsi SEF/SEO (search engine friendly) pada aplikasi anda. Jika situs web anda menggunakan aplikasi Content Management System (CMS) gratis seperti Joomla atau Mambo, ada beberapa fungsi khusus yang harus dijalankan di dalam aplikasi tersebut untuk menghasilkan alamat situs web yng ramah terhadap mesin pencari atau “Search Engine Friendly URL”. Caranya adalah dengan menggunakan file .htaccess. Kesalahan muncul ketika file .htaccess ini memiliki kesalahan dalam isinya, atau isi file .htaccess tidak dimengerti oleh server web sehingga tidak dapat diproses dan memunculkan pesan kesalahan diatas.

HTTP Error – Bad Gateway

Pesan kesalahan ini terjadi ketika salah satu server yang terlibat dalam proses akses kesitus web yang sedang anda tuju mengalami masalah. Hal ini umumnya tidak disebabkan oleh program di sisi pengunjung, melainkan disisi aplikasi / script di server web, atau jaringan yang menuju ke server atau di sisi ISP. Meskipun penyebab masalahnya tidak terjadi di sisi nda, kami menyarankan agar anda melakukan hal-hal berikut:

* Mencoba untuk mengulangi akses ke situs web anda dengan merefresh, atau mengetik alamat langsung.
* Jika anda sedang tidak terburu-buru, anda dapat mencoba mengakses situs web anda setelah mengunggu beberapa saat. Sbr saja sebentar, karena yang mengalami masalah barangkali bukan anda sendiri, dan pihak ISP atau perusahaan webhosting sudah mengetahui masalah ini dan saat ini sedag bekerja untuk mengatasinya.
* Jika error di atas terjadi pada saat anda mencoba script cgi/perl/php, silahkan periksa kembali sintaks-sintaks script tersebut. Menurut pengalaman kami, script-script cgi/perl/php yang memiliki kesalahan sintaks juga dapat menghasilkan pesan error seperti diatas pada saat di eksekusi.
* Jika anda sudah tidak bisa menunggu lama, ya tinggal hubungi kami untuk memecahkan masalah ini.

Situs Web Memperlihatkan Pesan Peringatan Kesalahan PHP

Pesan peringatan/kesalahan PHP yang muncul di situs web biasanya memperlihatkan dengan jelas penyebabnya langsung. Untuk memperbaikinya, anda tinggal mengikuti petunjuk yang tertera di pesan kesalahan tersebut.

Anda tentu harus menguasai pemrograman PHP jika kesalahan berhubungan dengan baris-baris pada program. Namun, jika pesan yang muncul hanyalah pesan peringatan, maka anda dapat mematikan fungsi pesan peringatan untuk PHP melalui control panel web hosting. Hali ini juga membutuhkan pengetahuan tentang PHP.

Jika pada suatu saat, file PHP anda memperlihatkan halaman kosong ketika dibuka, kemungkinan besar terjadi kesalahan pada saat pemrosesan file PHP tersebut dan server web menutupi pesan kesalahan tersebut dengan menampilkan halaman kosong. Anda dapat meminta kepada teknisi web hosting untuk mengubah cara server web menampilkan pesan kesalahan pada script PHP anda dengan mengubah sementara parameter PHP pada file konfigurasi PHP “php.ini” yakni:

Error_reporting = E_ALL Display_errors = On

Sehingga anda dapat melihat dengan jelas pesan kesalahan tersebut untuk memperbaiki penyebab terjadinya kesalahan.

assalaamu’alaikum wr. wb.

Buya Hamka adalah salah satu ulama besar Indonesia yang memberi perhatian khusus kepada jiwa. Untuk menyucikan jiwa, ditempuhlah jalan “tasawuf”. Akan tetapi, Hamka mengingatkan bahwa aliran-aliran tasawuf itu pada mulanya bermaksud baik, namun pada akhirnya banyak pula yang tersesat. Maksudnya memerangi hawa nafsu, tetapi kadang-kadang mereka tempuh jalan yang tidak digariskan oleh agama; mulai dari membenci harta yang halal, tidak mau mencari rizki, menjauh dari keramaian dunia, bahkan ada pula yang menyuburkan paham wihdatul wujud di dalamnya.

Dalam pembahasannya tentang jiwa, Hamka pun mendalami perasaan bahagia. Kebahagiaan inilah yang senantiasa dicari orang. Sayangnya, banyak yang tersesat lantaran tidak tahu mesti mencarinya kemana, atau bahkan tidak tahu bahagia itu apa.

Sebagian orang mengatakan bahwa kebahagiaan itu letaknya pada harta. Akan tetapi yang berpikiran begini adalah orang yang putus asa dalam kemiskinannya. Hendak menjadi kaya namun selalu gagal. Kadang-kadang pendapatnya tak didengar orang lantaran ia miskin. Karena itu diputuskannyalah bahwa bahagia itu pada uang, bukan lainnya. Kaidahnya ini berasal dari hati yang kecewa.

Banyak juga yang tidak menemukan kebahagiaan meskipun ia sudah mencapai maksudnya. Contohnya adalah orang miskin yang mengejar kekayaan, sebab dalam bayangannya, jika kaya ia akan mampu menolong sesama. Akan tetapi, setelah kaya ia malah menjadi sombong dan kikir. Ada negarawan yang ketika menjadi anggota parlemen berjanji akan menolak segala kezaliman, namun setelah jadi Presiden atau Perdana Menteri justru ia sendiri yang menzalimi rakyatnya.

Pada dasarnya mereka yang menilai kebahagiaan dengan materi hanyalah orang-orang yang tertipu, karena segala sesuatu yang ada di dunia ini hanya memiliki harga sesuai kemampuan manusia untuk menghargainya. Buku yang sarat ilmu hanya akan dijual kiloan di pasar loak oleh para penjual yang tak mengerti isinya. Orang yang tak paham bedanya emas dan kuningan akan menjual keduanya dengan harga yang sama.

Manusia juga punya kecenderungan untuk rindu pada sesuatu yang belum ada padanya, sebab segala isi dunia ini indahnya sebelum ada di tangan. Contohnya Rockefeller, yang sepanjang hidupnya mengejar kekayaan, namun setelah menjadi miliuner, semuanya itu tak lagi berarti. Di usianya yang sudah 97 tahun, ia hanya ingin agar dicukupkan hidupnya menjadi 100 tahun. Ternyata harta yang banyak itu tak mampu sekedar untuk membeli kekurangan yang tiga tahun, karena pada tahun itu juga ia wafat. Sesuatu yang belum kita miliki sering disangka menjanjikan kebahagiaan, namun manusia kerap kali tidak mampu menghargai apa-apa yang sudah dimilikinya.

Pada akhirnya, kebahagiaan yang sejati letaknya di akhirat, yaitu kebahagiaan yang baka, bukan yang fana belaka. Kebahagiaan ini hanya bisa didapatkan di sisi Allah SWT. Di sana hanya ada suka cita, sedangkan duka cita tak lagi dikenali. Semuanya kaya raya, tidak ada yang miskin papa.

Akal manusia berperan sangat penting untuk mengambil hikmah dari segala kejadian, baik yang dialaminya sendiri maupun yang dialami oleh orang lain, demi mencapai kebahagiaan yang dicari-carinya. Berpikir mencari rahasia yang tersembunyi di belakang kenyataan itu adalah fitrah yang dimiliki oleh tiap-tiap manusia. Akal akan senantiasa dipergunakannya untuk memahami hakikat dirinya sendiri, hakikat hidup dan hakikat Tuhan yang telah menciptakan-Nya. Akan tetapi, manusia takkan dapat mencapainya dengan usahanya sendiri. Akal akan sampai pada batasnya, bahkan segala alat yang dimiliki manusia tidak cukup untuk melampaui batas itu.

Di sinilah letak kasih sayang Allah yang teramat besar, sehingga manusia dibimbing-Nya untuk sampai ke ujung perjalanan intelektualnya. Untuk itu, Allah SWT mengutus para Rasul untuk menyampaikan petunjuk-Nya. Agama itulah yang memberi nilai bagi hidup, sehingga manusia tidak lagi canggung atau muram menghadapi hidupnya. Jika pegangan tidak ada, maka manusia tak lagi mampu memberikan penilaian kepada hidupnya sendiri.

Pengakuan terhadap kekuasaan Allah itulah pengetahuan hakiki yang seharusnya dimiliki oleh setiap manusia. Kalau manusia mengingkarinya, maka ia akan menemui kesulitan besar, karena harus menentang fitrahnya sendiri. Mereka yang bersikeras mengingkari Tuhan justru ragu dalam keingkarannya atau ingkar dalam keraguannya. Oleh karena itu, Hamka membenarkan Al-Ghazali yang menyatakan “...bahwasanya dituntut orang ilmu pada mulanya bukan karena Allah. Tetapi ilmu itu sendiri tidak mau, melainkan menuju kepada Allah juga.”

Menurut Hamka, agama mengajarkan pada manusia empat jalan untuk menuju kebahagiaan. Pertama, harus ada i’tiqad, yaitu motivasi yang benar-benar berasal dari dirinya sendiri. Kedua, yaqin, yaitu keyakinan yang kuat akan sesuatu yang sedang dikerjakannya. Ketiga, iman, yaitu yang lebih tinggi dari sekedar keyakinan, sehingga dibuktikan oleh lisan dan perbuatan. Tahap terakhir adalah ad-diin, yaitu penyerahan diri secara total kepada Allah, penghambaan diri yang sempurna. Mereka yang menjalankan ad-diin secara sempurna tidaklah merasa sedih berkepanjangan, lantaran mereka benar-benar yakin akan jalan yang telah Allah pilihkan untuknya.

Ada pula sifat-sifat yang menjauhkan manusia dari kebahagiaan, antara lain adalah takut mati. Pada dasarnya perasaan ini menimpa mereka yang tak tahu mati. Mereka tidak tahu kemana jiwa raganya pergi sesudah mati, atau disangka setelah tubuhnya hancur maka jiwanya pun ikut hancur, sedangkan alam ini kekal dan orang lain terus mengecap nikmat, sementara dirinya tak ada lagi di sana. Ada juga yang menyangka bahwa kematian itu adalah penyakit yang paling hebat. Akan tetapi semua penyakit ada obatnya, kecuali kematian, karena kematian itu bukanlah penyakit. Sebagian orang memang suka hidup lama tetapi tak suka tua. Pikiran semacam ini, menurut Hamka, tidaklah waras.

Dalam ajaran Islam, kematian adalah belas kasihan Tuhan kepada hamba-hamba-Nya. Manusia disuruh pergi ke dunia, dan kemudian dipanggil pulang. Agama menyadarkan kita bahwa kematian itu telah pasti bagi kita, dan karenanya, kita sungguh-sungguh berusaha memperbaiki hidup, agar sesudah hidup itu kita beroleh kematian yang nikmat adanya, yaitu kematian dalam keadaan memperoleh ridha Allah.

Orang seringkali membayangkan apa yang akan dijumpainya sesudah mati. Mereka yang takut mati barangkali sudah menyadari dosanya lebih banyak daripada kebaikannya, sehingga takut kalau harus di-hisab. Tetapi ada pula orang seperti Bilal bin Rabah ra. yang mengatakan dirinya bahagia di saat menghadapi sakaratul mautnya, lantaran dengan kematian itulah ia bisa berkumpul kembali dengan Rasulullah saw. yang sangat ia cintai.

Hal yang dicari banyak orang demi mendapatkan kebahagiaan, sekaligus juga faktor yang banyak membuat manusia tidak bahagia, adalah harta benda. Pada hakikatnya, orang yang kaya adalah yang paling sedikit keperluannya. Para Raja dan miliuner adalah orang-orang miskin, karena begitu banyaknya kebutuhannya. Di dunia diikat oleh berbagai macam aturan dan keperluan, sedangkan di akhirat akan dibuka perkaranya yang besar-besar.

Oleh karena itu, pesan Hamka, jika ingin jadi orang kaya, maka cukupkanlah apa yang ada, peliharalah sifat qana’ah, jangan bernafsu mendapatkan kepunyaan orang lain, hiduplah sepenuhnya dalam ketaatan kepada Allah saja. Sebaliknya, jika ingin miskin, ingatlah segala yang teringat, kenanglah segala yang belum ada.

Kekayaan hakiki ialah mencukupkan apa yang ada, baik banyak maupun sedikitnya, sebab ia adalah nikmat dari Allah. Jika kekayaan melimpah, ingatlah bahwa harta itu untuk menyokong amal dan ibadah. Harta tidak dicintai karena ia harta, melainkan hanya karena ia pemberian Tuhan, dan ia dipergunakan untuk sesuatu yang bermanfaat. Manusia tidak dilarang menambah harta, namun bukan karena merasa serba tidak cukup, melainkan karena hidup itu memang dilarang menganggur dan mengemis.

Umat Islam harus mencari kebahagiaan hidup dengan mencontoh kehidupan Rasulullah saw. Beliau hidup dengan penuh kepercayaan bahwa Allah tidak membuat satu ketentuan tanpa pertimbangan yang seadil-adilnya. Beliau menerima ketetapan Allah apa adanya, tak mengaduh, tak merintih dan tak menyesal, apalagi merengek. Rasulullah saw. tidak mencela apa yang ada di hadapannya, tidak pula menyesali apa-apa yang tidak didapatkannya. Apa pun yang Allah perintahkan ia kerjakan, dan apa pun yang Allah berikan ia terima dengan lapang dada. Demikianlah, menurut Hamka, derajat tasawuf yang sejati.


Artikel ini dimuat dengan judul Bahagia Menurut Hamka di surat kabar Republika edisi Kamis, 10 September 2009. Yang dilampirkan di sini adalah versi sebelum diedit.
“Ketika mereka melupakan apa-apa yang Kami peringatkan kepada mereka, justru Kami bukakan pintu segala kesempatan buat mereka. Maka kemudian ketika mereka merasa senang, merasa gembira, dengan keberhasilan, kesuksesan mereka, tiba-tiba Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, jadilah mereka terdiam berputus asa.” (Al An’am: 44)

Itulah ayat yang tercetak di sampul belakang buku Mencari Tuhan yang Hilang karya Ustadz muda Yusuf Mansyur. Dimana 35 kisah perjalanan spiritual pimpinan Pondok Pesantren Daarul Quran Bula Santri, Cipondoh, Tangerang dan pimpinan pengajian Wisata Hati ini dalam menepis azab dan menuai rahmat di dalamnya, akan membuat Anda terhenyak, terharu, tercenung.
Untuk kemudian merenung.
Bahwa kita, bisa jadi termasuk salah satu hambaNya yang lalai.
***

Lalai bisa dimulai dari hal-hal kecil.
Bisa dimulai dari menunda-nunda waktu beribadah, hanya karena sedang menjalani rapat atau wawancara kerja. Bisa juga berarti tak bersyukur atas semua nikmatNya yang telah diterima. Bisa pula berarti tak usai berkeluh kesah atas semua derita. Dan bisa pula, tak bercermin atas semua laku perbuatan yang buruk rupa.
Lalai-lalai kecil inipun menggunung. Membawa banyak dampak tak sedap yang disebut-sebut sebagai neraka dunia. Mulai dari putus kerja, sakit yang tak kunjung pulih, belitan hutang, sulit mendapatkan jodoh, ketidakharmonisan rumah tangga, dan setumpuk masalah lainnya.
Secuil neraka dunia inilah yang sempat dicecap oleh seorang Yusuf Mansyur.
***
19 Desember tiga puluh dua tahun yang lalu, Yusuf Mansyur terlahir dari pasangan Abdurrahman Mimbar dan Humrif'ah. Dibesarkan dalam keluarga Betawi yang berkecukupan, Yusuf tumbuh menjadi sosok yang cerdas, namun juga pembangkang. Lulusan terbaik Madrasah Aliyah Negeri 1 Grogol, Jakarta Barat, tahun 1992 ini pernah kuliah di jurusan Informatika namun berhenti tengah jalan karena lebih suka balapan motor. ”Semua hal saya lakukan dengan pertimbangan yang konyol; ’bagaimana nanti saja’ atau ’yang penting selamat dulu’ , arogan dan tanpa perhitungan. Tidak pernah saya berpikir apakah yang saya lakukan itu bertentangan dengan hati, melanggar hukum, moral atau tidak,” (hal 1).

Pada tahun 1996, Yusuf terjun di bisnis Informatika. Sayang bisnisnya malah menyebabkan ia terlilit utang berjumlah miliaran. Gara-gara utang itu pula, Ustadz Yusuf merasakan dinginnya hotel prodeo selama 2 bulan. Setelah bebas, Ustadz Yusuf kembali mencoba berbisnis tapi kembali gagal dan terlilit utang lagi. Cara hidup yang keliru membawa Ustadz Yusuf kembali masuk bui pada tahun 1998. ”Di hari kebebasan saya, 25 Juni 1999, abang saya berkata keras kepada saya bahwa sudah saatnya saya melakukan pertaubatan yang serius. Meski hanya sempat menjadi penghuni tahanan tingkat polisi sektor, di mata abang saya hal itu sudah sangat memprihatinkan. Cukup memalukan. Saya dilahirkan dalam keluarga kyai. Saya dibesarkan dengan pendidikan agama yang tidak kurang-kurangnya, plus pengawasan yang lumayan ketat. Tapi kok ya sempat ditahan. Dua kali lagi!

Nah, pada kali kedua inilah abang saya tidak bisa lagi mentolerir. Dia menganggap, bila kali ketiga kemudian terjadi, maka saat itulah riwayat saya akan berakhir.

Saya sempat ragu. Bagaimana mungkin saya bertaubat dengan sebenar-benarnya taubat, berhenti dari kegiatan-kegiatan kejahatan, merekayasa sesuatu, mencari korban-korban baru, merampok mereka secara halus, sementara banyak hal yang masih harus saya selesaikan. Dan di benak saya hingga saat itu, bahwa tidak mungkin masalah saya selesai kecuali dengan melakukan kejahatan yang lebih besar lagi, yang mana saya hasilnya saya harap bisa menutup semua keburukan saya, untuk kemudian baru berhenti total.

Pikiran-pikiran seperti itulah yang juga terus mendorong saya berbuat keburukan dan aniaya. Tapi yang sesungguhnya terjadi, justru mengantar saya kepada keterpurukan yang luar biasa. Masalah saya semakin besar.” (hal 2-3).

Namun malam itu sekaligus menjadi malam yang istimewa bagi seorang Yusuf Mansyur. ”Malam itu, tanpa sengaja, saya membuka lembaran Al Quran. Mata saya tertumbuk pada ayat 1 sampai dengan ayat 6 surat At Taubah. Saya mengambil poin-poin penting. Ada kata-kata kunci yang membuat saya jadi tertunduk dan menangis sejadi-jadinya. Yaitu, kebebasan; pelepasan dari kemusyrikan yang tidak saya sadari; statement Allah bahwa bertaubat itu lebih baik; memenuhi perjanjian; dari sifat Allah, Ghafur dan Rahim.

Terus, ayat 3-nya, seolah juga tahu bahwa saya ragu untuk bertaubat gaya abang saya, dengan menyatakan: ’Apapun kejadiannya, berhenti total dari semua kejahatan dan perilaku buruk itu adalah lebih baik.’ Kemudian ayat 2-nya, memberi satu isyarat bahwa saya harus berjalan dulu selama 4 bulan (dalam proses pertaubatan).” (hal 4-5)

Seketika, pecahlah tangis Yusuf.

”Air mata saya mengalir deras. Di tengah kezaliman yang saya lakukan, di tengah kedurhakaan dan kemaksiatan yang saya perbuat, Ia, yang Maha Suci, masih sudi ’menengok’ ciptaanNya ini. Dia memberi motivasi, di tengah keputusasaan. Dia juga menemani saya di tengah kesendirian. Dan bahkan di kemudian hari, Dia pun menegur saya secara halus di tengah kelalaian dan kesalahan-kesalahan saya yang baru.” (hal 4)
Malam itu sekaligus menjadi malam yang istimewa bagi seorang Yusuf Mansyur. Karena ”malam itu, saya ’berbicara’ dengan Tuhan.” (hal 4).
***
”Dia tidak hilang
dan tidak menghilang
Dia selalu menunggu
selalu mengulurkan tanganNya
hati yang kotor inilah yang menghalangi melihatNya,” (hal 4)
Itulah rintihan lirih Yusuf dalam kesendiriannya, yang kemudian mengawali 35 perjalanan spiritualnya dalam buku ini. Dimana Yusuf memilih menggunakan nama Luqman Hakim. ”Tokoh Luqman Hakim dalam buku ini bukanlah Luqman Hakim yang diabadikan oleh Allah dalam ayat-ayat Al Quran, sosok tokoh yang saya ciptakan sendiri, sebagai media penuturan saya.” (hal 7)
Perjalanan Luqman Hakim pun dimulai.
***
Dalam dua bab pertama berjudul Tersadarkan (1) dan Tersadarkan (2), Yusuf menuliskan tentang sosok Luqman yang bermimpi didatangi oleh saudara misan dan bundanya yang menuding pertaubatan Luqman sebagai pertaubatan semua. Luqman juga bermimpi dikejar-kejar bak buronan. Yusuf juga menuliskan tentang pengalaman Luqman ketika dua kali dipenjara. ”Pada saat dipenjara yang pertama, Luqman masih mengandalkan tiga hal; kemampuan negosiasi, kekuatan uang, dan sedikit sentuhan kekuasaan dunia (mencari dukungan aparat yang lebih tinggi wewenang dan kekuasaannya.

Di penjaranya yang kedua, Luqman tidak bisa lagi mendapatkan sentuhan tiga hal di atas. Ia sudah tak punya apa-apa dan sudah tak bisa melakukan apa-apa. Bahkan keputusasaan hampir merenggut nyawanya.

Rupanya disinilah perbedaan terletak. Di saat ketidakberdayaannya, ia mendatangi Allah. Di saat kemustahilan membayangi, ia mendatangi Allah. Hasilnya, Luqman malah mendapatkan kebebasan lebih cepat dari yang pertama, yaitu hanya 14 hari masa tahanan.
Menurut hitungan matematis dan rasio manusia, tidak mungkin Luqman dapat mengeluarkan dirinya dari kurungan sel. Kasusnya terlalu berat untuk diselesaikan. Apalagi ketiadaan pihak keluarga dan pihak-pihak yang dapat membantu. Bahkan kemungkinan ia akan dipindahkan ke Lembaga Pemasyarakatan yang lebih berat lagi. Habislah eiwayatnya! Itulah vonis orang atas dirinya.

Ternyata Allah berkehendak lain. Dia menghembuskan sifat Rahman dan RahimNya pada mereka yang berurusan dengan Luqman. Ada banyak keajaiban terjadi. Tanpa kekuatan uang, tanpa kekuatan diplomasi dan negosiasi, kasus Luqman tidak dilanjutkan. ” (hal 28-29)

Disinilah Luqman belajar untuk pasrah dan berbaik sangka pada Allah. Ia juga belajar untuk selalu melibatkan Allah dalam setiap kesulitannya. Saat sakit misalnya. Sebelum ke dokter, ia akan lapor dulu pada Allah—bahwa dirinya sakit dan butuh pertolonganNya. Baru kemudian, berikhtiar dalam upaya mencari kesembuhan. Dengan demikian, Allah pun akan senantiasa menemani perjalanan ikhtiar.

Upaya ikhtiar ini sendiri hendaknya dilakukan kala muhasabah di waktu malam dalam kondisi suci. Bila perlu, sujudlah. ”Luqman sendiri punya kebiasaan; ketika kegelisahan terasa, ketika kesusahan mendera, cepat ia mengambil wudlu dan menggelar sajadah, lalu shalat hajat dua rakaat. Kadang, ia lengkapi munajatnya dengan membaca surah Yasin,” (hal 31).
***
Selepas dari penjara, bermodalkan uang Rp 15 ribu, Yusuf berjualan es di terminal Kali Deres. Malang dikata, tak satupun jualannya laku. Agar esnya awet, ia terpaksa meminjam uang Rp 1500 untuk membeli es batu. Keesokan harinya, Yusuf memberikan lima bungkus es secara cuma-cuma pada pengemis. Subhanallah, setelah itu, semua esnya ludes.

Dari sanalah, suami dari Siti Maemunah ini belajar bahwa sedekah hendaknya dilakukan di awal. Seperti yang dituturkan tokoh Ustadz Basuni pada Luqman dalam buku ini. ”Di sinilah letak pengorbanan yang Allah tunggu. Memang saat mereka bilang nggak ada uang buat sedekah, memang benar demikian adanya. Tapi andai mereka sedikit mau berpikir, dan melihat ke diri mereka, pasti ada jalan untuk bersedekah. Misalkan, masih punya hp yang bagus dan bermerk. Bila ini yang terjadi, jual hpnya dan beli yang murahan. Selisih inilah yang kita keluarkan untuk sedekah. Intip-intip aset kita, ada gak yang bisa dikecilin untuk kemudian kita jadikan modal sedekah. Entah itu aset emas, TV, perabotan rumah tangga, alat elektronik. Cari sesuatu yang bisa membuat kita bersedekah di saat sulit,” (hal 224-225).

Adapun sedekah itu akan mengundang datangnya rezeki, menyembuhkan penyakit, menghilangkan kesulitan, menghalau musibah, dan memperpanjang umur (hal 226). Berkat sedekah, bisnis Yusuf pun berkembang. Tak lagi berjualan dengan termos, tapi memakai gerobak, Ia juga mulai punya anak buah.
Subhanallah.
***
Hidup Yusuf berubah saat ia berkenalan dengan polisi yang memperkenalkannya dengan LSM. Selama kerja di LSM itulah, Ustadz Yusuf membuat buku ini. Tak dinyana, buku ini mendapat sambutan luar biasa. Yusuf sering diundang untuk bedah buku tersebut. Dari sini, undangan untuk berceramah mulai menghampirinya. Di banyak ceramahnya, ia selalu menekankan makna di balik sedekah dengan memberi contoh-contoh kisah dalam kehidupan nyata. ”Contohnya saja tentang seorang perempuan berusia 37 tahun yang tidak kunjung dapat jodoh. Setelah balik dari berkonsultasi dengan kami dia langsung mampir ke masjid terdekat dan menanyakan apa yang bisa disumbangkan. Kebetulan masjid tersebut perlu donatur untuk lantai yang sedang di lelang. Permeternya 150 ribu. Si perempuan yang sudah 37 tahun belum punya jodoh itu bersedekah 600 ribu atau empat meter lantai. Subhanallah, dalam seminggu setelah itu, ada empat orang yang melamar dia,” papar Yusuf.

Karier Yusuf makin mengkilap setelah bertemu dengan Yusuf Ibrahim, Produser dari label PT Virgo Ramayana Record dengan meluncurkan kaset Tausiah Kun Faya Kun, The Power of Giving dan Keluarga. Konsep sedekah juga membawanya masuk dunia seni peran. Melalui acara Maha Kasih yang digarap Wisata Hati bersama SinemArt. Tak hanya itu, Yusuf juga menggarap sebuah film berjudul KUN FA YAKUUN yang dibintanginya bersama Zaskia Adya Mecca, Agus Kuncoro, dan Desy Ratnasari.

Yusuf juga menggagas Program Pembibitan Penghafal Al Quran (PPPA), sebuah program unggulan dan menjadi laboratorium sedekah bagi seluruh keluarga besar Wisatahati. Donasi dari PPPA digunakan untuk mencetak penghafal Alquran melalui pendidikan gratis bagi dhuafa Pondok Pesantren Daarul Quran Wisatahati. Meski tak sempat menuntaskan kuliah, Ustadz Yusuf bersama dua temannya mendirikan perguruan tinggi Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Cipta Karya Informatika.

Sementara itu, sosok Luqman Hakim tengah tersenyum lepas di halaman 343. ”Lepas sudah beban yang terbebani di pundaknya. Sebab, ia pasrahkan segenap permasalahannya kepada Allah Azza wa Jalla... Ia menekankan, Allah menjamin semua urusan akan diselesaikanNya asal ia mau memelihara dirinya, pasrah dan beribadah kepadaNya dengan baik,” (hal 343).

(Kutipan dalam tulisan ini dikutip dari buku Mencari Tuhan yang Hilang, 35 Kisah Perjalanan Spiritual Menepis Azab dan Menuai Rahmat, seri Refleksi Wisatahati. Penulis Yusuf Mansyur, Penerbit Dzikrul Hakim, Cetakan Ke-6, 346 halaman).