Asmaul Husna

Sedikit Anjuran Untuk Orang Tua dan Guru

Minggu, 13 November 2011
Untuk Orang Tua :

1) Percayakan sepenuhnya pendidikan anak-anakmu kepada guru yang telah kalian pilihkan bagi mereka, tetapi bukan artinya menyerahkan sepenuhnya tanggung jawab pendidikan anak kepada guru-guru. Karena guru yang utama bagi anak –terutama di dalam akhlaq- adalah orang tuanya sendiri.
2) Jika ada ucapan, sikap, atau tindakan pada guru anak-anakmu yang kalian kurang berkenanan, jangan tampakkan di hadapan anakmu. Akan tetapi bicarakan langsung dengan guru tersebut.
3) Jangan membuat respek (penghormatan) anak-anak kalian kepada gurunya berkurang
4) Jangan jadikan anak sebagai media penentangan / perlawanan kalian terhadap guru mereka. Yang demikian akan membuat anak bingung dan membahayakan keperibadiannya.
5) Ikuti pelajaran anak-anakmu dan aktif mengadakan pertemuan orang tua secara berkala ( sebaiknya setiap sepekan sekali)

• Untuk Guru:

1) Bersyukur dan berbanggalah menjadi guru anak-anak. Karena kalian akan mendapatkan ganjaran yang sangat banyak, seandainya kalian ikhlash. Dari satu huruf saja ب , misalnya, yang dengan mengenalkan kepada seorang murid huruf tersebut kemudian dia bisa membaca, menulis, atau melafadzkan بسم الله atau melafadzkan أعوذ بالله . Maka dari setiap bacaan yang terdapat di dalamnya huruf ب si guru mendapatkan ganjarannya. Itu baru dari satu huruf, satu murid, dan satu kali ucapan. Bagaimana jika keseluruhan huruf sehingga menjadi rangkaian kalimat bacaan, dibaca oleh lebih dari satu orang murid, dan sepanjang umur mereka?
2) Mengajarlah dengan semangat dan sepenuh hati.
3) Sadarilah, bahwa murid-muridmu datang dari berbagai latar belakang keluarga yang berbeda. Ada yang datang dari kedua orang tua yang telah sepaham di dalam beragama atau setingkat ilmu agamanya, ada yang tidak. Ada yang ibunya lebih bersemangat dalam beragama, ada yang sebaliknya. Ada yang datang dari keluarga yang independent, ada yang datang dari keluarga yang tidak bisa lepas dari intervensi orang tua / mertua. Maka semua latar belakang ini mengharuskan kalian berhati-hati di dalam menilai dan menyikapi murid-murid kalian.
4) Berhati-hatilah di dalam memberikan hukumkepada mereka, karena hukuman itu harus mempertimbangkan dua hal : 1. Apa kesalahannya sehingga harus dihukum. 2 Terhadap siapa hukuman itu kita berikan.
5) Cintai murid-muridmu seakan-akan mereka kalian sendiri -yang kalian tentu juga menginginkan orang lain bersikap serupa terhadap anak-anak kalian-, karena kedekatan hati antara guru dan murid mutlak diperlukan bagi keberhasilan pendidikan.

http://rumahbelajaribnuabbas.wordpress.com/about/

Jendela Pendidikan Anak dan Risalah Islam

0 komentar:

Posting Komentar